Rabu, 18 Juli 2012



Kawasan Wisata Majalengka


  1. Talaga Herang : Desa Jeruk leueut, Sindangwangi
  2. Kolam Renang Tirta Indah Waterbom : Kecamatan Sindangwangi
  3. Situ Cikuda : Kecamatan Sindangwangi
  4. Curug Maja : Desa Argamukti, Kecamatan Argapura
  5. Talaga Cipanten : Gunung Kuning, Kecamatan Sindang
  6. Situ Cipadung : Ds. Pajajar. Kec. Sindang
  7. Curug Tonjong : Ds. Teja. Kec. Rajagaluh.
  8. Taman Nasional Sadarehe : Payung Rajagaluh
  9. Objek Wisata Prabu Siliwangi : Padjajar Rajagaluh
  10. Taman Dinosaurus : Kec. Bantarujeg.
  11. Museum Talaga Manggung : Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga
  12. Museum Talaga Manggung : Talaga
  13. Sumur Sindu atau Makam Kramat : Jatitujuh
  14. Bendungan Rentang : Jatitujuh
  15. Situ Sangiang (Makam Sunan Parung) : Cigasong
  16. Air Terjun Cilutung : Desa Campaga Kecamatan Talaga
  17. Situ Batu : Desa Malausma, Kecamatan Malausma
  18. Panorama Cikebo : Desa Tegal Sari Kecamatan Maja
  19. Situ Janawi : Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh
  20. Gunung Batu Tilu : Desa Jatimulya Kecamatan Kasokandel
  21. Situ Resmi : Desa Sukasari, Kecamatan Argapura
  22. Panorama Lemahputih (Taman Buana Marga dan Buana Puri) : Desa Lemahputih, Kecamatan Lemahsugih
  23. Sirkuit Gagaraji : Desa Pangkalanpari Kecamatan Jatitujuh denghan
  24. Situ Anggarahan : Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh
  25. Kebun Teh Cipasung : Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih
  26. Perkebunan Teh Sadarehe : Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh
  27. Durian Sinapeul : JlRaya Rajagaluh-Sumber Kecamatan Sindangwangi
  28. Objek Wisata Batu Luhur : Kecamatan Sindangwangi

Wisata Majalengka

wisata majalengkaCurug Baligho Majalengka
Wisata Majalengka di Dusun Baligho, Desa Padaherang, Kec Sindangwangi, berupa air terjun alami setinggi 30 m yang sumber air airnya berasal dari sungai Padabeunghar.
wisata majalengkaCurug Cibali Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Cikondang, Kec Cingambul, 39 km dari pusat Kota Majalengka, dengan akses kurang baik, tidak ada angkutan umum, dan belum ada fasilitas pendukung memadai.
wisata majalengkaCurug Cilutung Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Campaga, Kec Talaga Kulon, 28 Km dari pusat Kota Majalengka, dengan akses cukup baik, namun belum ada angkutan umum.
wisata majalengkaCurug Muara Jaya Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Argamukti, Kec Argapuradenganr, tinggi 75 m, dengan jalur alternatif pendakian ke Gunung Ciremai, area berkemah dan upacara adat tahunan Pareresan.
wisata majalengkaCurug Tonjong Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Teja, 3,5 Km dari Kecamatan Rajagaluh atau Terminal Bus Rajagaluh, dengan hawa pegunungan yang sejuk dan segar.
wisata majalengkaHutan Siliwangi dan Kolam Renang Talaga Emas Majalengka
Wisata Majalengka seluas area 3 Ha di Desa Pajajar, Rajagaluh, 4 km dari terminal Rajagaluh, dengan hutan lindung, kolam renang, air panas, patilasan Prabu Siliwangi, Sumur Kejayaan, dll.
wisata majalengkaKolam Renang Sang Raja Majalengka
Wisata Majalengka di Kelurahan Cigasong, dekat Terminal Sindangkasih, tempat rekreasi keluarga raja di masa Belanda, dengan pepohonan tua, tugu peninggalan Belanda, arena bermain anak, dll.
wisata majalengkaMakam Syeh Syarif Arifin Majalengka
Tempat Wisata di Desa Singdangwasa, Kec Palasah, di jalur Jl. Raya Majalengka – Cirebon, yang menyebarkan Agama Islam dan mengembangkan pertanian di daerah Majalengka.
wisata majalengkaMuseum Talaga Manggung Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, 30 KM dari kota Majalengka, yang menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Talaga Manggung (1291 M – 1530 M).
wisata majalengkaPatung Dinosaurus Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Lemahputih, Kec Lemahsugih, 37 Km dari Kota Majalengka, dengan area taman bermain anak-anak, cafetaria, kolam renang, lapangan golf, dan motorcross.
wisata majalengkaSirkuit Terpadu Gagaraji Majalengka
Wisata Majalengka seluas 25 ha di Desa Pangkalan Pari, Kecamatan Jatitujuh, 30 km dari kota Majalengka, dengan sirkuit Motorcross, area memancing, sepeda air, penangkaran, dll.
wisata majalengkaSitu Sangiang Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Sangiang, Kec Banjaran, berupa danau seluas 18 ha, dengan pepohonan tua, kera, lutung, ikan lele, ikan mas, dan makam Pucuk Ulum Talaga Manggung.
wisata majalengkaTelaga Herang Majalengka
Wisata Majalengka di Desa Jeruk Leueut, Kec Sindangwangi, dengan air sangat bening sehingga dasar danau terlihat jelas, yang dihuni ber
bagai jenis ikan.

Selasa, 17 Juli 2012

SEJARAH KOTA MAJALENGKA

Pada zaman kerajaan Hindu sampai dengan abad XV di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan : (1) Kerajaan Talaga dipegang oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung (2) Kerajaan Rajagaluh dipegang oleh Prabu Cakraningrat (3) Kerajaan Sindangkasih, rajanya adalah seorang puteri bernama Nyi Rambutkasih. Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah.
Kerajaan Sindangkasih (a) rajanya seorang putri yang memiliki paras nan cantik dan molek bemama Nyi Rambutkasih adalah seorang yang beragama Hindu fanatic (b) Kerajaan ini terletak secara geografis berada di Majalengka (c) Nama Sindangkasih diambil dari Mandala Sindangkasih yang semula tempat merupakan tempat kedudukan Ki Gedeng Sindangkasih yang dijabat oleh puteranya yang bernama Ki Ageng Surawijaya (d) Semula nama tempat ini terdapat di wilayah Cirebon yang kemudian dibawa oleh penguasa ;yang dise.but Ki Gedeng Sindangkasih yang lama berkedudukan di Sumedang Larang yaitu Majalengka sekarang (menurut De Pacto Gelu dan Talaga) (e) Nyi Gedeng Sindangkasih atau disebut juga Nyi Ambetkasih dan lebih dikenal lagi adalah Nyi Rambutkasih adalah seorang ratu yang cantik molek, memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi, dikagumi serta sangat dihormati oleh rakyatnya adalah istri Prabu Siliwangi. la adalah orang yang dipercaya oleh Prabu Siliwangi untuk memimpin rombongan yang bermaksud pindah ke Pakuwan Pajajaran (Bogor sekarang), kemudian ia menjadi penguasa di Sindangkasih sebagai ibukota Sumedang Larang.
Penguasa di Sindangkasih sebagaimana disebutkan di atas adalah Nyi Rambutkasih. Sejak sekian lama Nyi Rambutkasih mencium akan datangnya Pangeran Muhamad disertai ayahnya Pangeran Panjunan di Sindangkasih dalam rangka mengadakan kegiatan penyebarluasan ajaran agama Islam dan kegiatan ini disambut baik oleh, masyarakat setempat.
Di Padepokan Sindangkasih, Rambutkasih tengah mengadakan pertemuan dengan semua perwira tinggi kerajaan sehubungan dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Pangeran Muhamad. Ketika rapat khusus itu sedang berlangsung datanglah Pangeran Muhamad bersama rombongan dengan maksud ingin ketemu dengan Nyi Rambutkasih selaku ratu di Kerajaan Sindangkasih. Dengan ucapan Alhamdulillahirrobiralamin, yang maksudnya Pangeran Muhamad merasa bersyukur serta bahagia dapat bertemu dengan seorang putri cantrk dan sebagai penguasa di Sumedang Larang, tetapi dengan tidak diduga dalam sekejap Nyi Rambutkasih menghilang.
Bersamaan dengan itu terlontarlah ucapan Pangeran Muhamad : “Madya Langka” yang artinya putri cantik telah hilang (tidak ada), sehingga dari kata-kata itu kemudian orang menyebutnya Majalengka. Sejak itulah kemudian Pangeran Muhamad yang didampingi ayahnya Pangeran Panjunan memerintah di Sumedang Larang/Sindangkasih, selanjutnya pada tanggal 10 Muharam 910 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Juni 1490 M, sesuai dengan perintah Sunan Gunung Jati yang berkedudukan di Cirebon menetapkan Pangeran Muhamad.
Pada masa tuanya Pangeran Muhamad menetap di lereng gunung yang berada di sebelah selatan Majalengka sampai akhir hayatnya gunung tersebut kini dikenal dengan sebutan Gunung Margatapa. Adapun Siti Armilah istri Pangeran Muhamad dimakamkan di belakang pendopo (kantor Pemda) Kabupaten Majalengka, yang dikenal dengan sebutan Nyi Gedeng Badori.
Sumber bacaan : Sunan Gunung Jati : 7 Juni 1490 M, Sindang Kasih Berubah Menjadi Majalengka – Sentana, 1Juni 1997- (TB).
http://isamas54.blogspot.com/2010/08/sejarah-kota-majalengka-pada-zaman.html


Read more: http://www.untukku.com/artikel-untukku/sejarah-kota-majalengka-untukku.html#ixzz20tYiA1XI